advertisement
BudayaKelautan & PerikananPeristiwaPOLEKSOSBUDHANKAMUMKM dan Kreatif

Hari Laut Sedunia: Momentum Masyarakat Peduli Laut Nusantara

advertisement

Lautku.id – Berawal dari usulan negara Kanada pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) tentang Bumi di Rio de Janeiro, Brasil tahun 1992. Kemudian pada 2002, UNESCO mensponsori jaringan kelautan dunia untuk membangun dukungan diadakannya Hari Laut Sedunia yang juga direspon baik oleh The Ocean Challenge dan World Ocean Community dengan mempromosikan Hari Laut Sedunia. Hingga akhirnya pada tahun 2008 atas dorongan dari banyak organisasi, PBB menetapkan 8 Juni sebagai Hari Laut Sedunia (World Ocean Day) melalui resolusi 63/111. Tujuan peringatan tersebut antara lain untuk mengajak setiap orang lebih peduli dan memahami terkait peran utama lautan dalam kehidupan sehari-hari serta untuk memberikan informasi pada publik terkait dampak yang ditimbulkan pada lautan akibat ulah manusia.

Lalu apakah tujuan tersebut tersampaikan melalui peringatan Hari Laut Sedunia?

Hari Laut Sedunia pada tahun 2022 mengusung tema “Revitalization : Collective Motion for the Ocean” yang diperingati oleh masyarakat seluruh dunia. Indonesia sendiri melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan memperingati Hari Laut Sedunia dengan mengadakan kegiatan bersih-bersih pantai, pameran UMKM perikanan, dan soft launching kampung perikanan budidaya yang ada di Wakatobi. “KKP menggelar sejumlah kegiatan yang menyimbolkan dukungan terhadap ekonomi biru di Wakatobi. Ini merupakan bentuk komitmen Pak Menteri dalam menjaga laut sehat, Indonesia Sejahtera.” Ujar Doni Ismanto Asisten Khusus Menteri KKP, Selasa (7/6/2022). 

advertisement

Peringatan Hari Laut Sedunia oleh KKP di Wakatobi juga mendukung para UMKM bidang perikanan dan kelautan dengan memberikan bantuan dana pemerintah melalui Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP). 

“Dalam perayaan Hari Laut Sedunia juga akan diserahkan bantuan pemerintah dari berbagai unit kerja KKP, yang nilainya mencapai Rp 36 miliar yang akan diserahkan kepada masyarakat Wakatobi melalui Pemda”. Ungkap Artati, Dirjen PDSPKP.

Dengan demikian maka tujuan dari peringatan Hari Laut Sedunia diharapkan tercapai sebagai mana mestinya mengingat pada rangkaian hari tersebut diadakan perayaan yang bersifat untuk mengedukasi serta memberikan peamahaman tentang pentingnya menjaga lingkungan laut, khususnya oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan.

advertisement

Bagaimana Kontribusi Nyata Masyarakat Indonesia untuk Laut Nusantara?

Seiring dengan berjalanya waktu, mulai banyak bermunculan kelompok masyarakat yang sadar akan pentingnya menjaga lingkungan laut. Sebagai contoh munculnya NGO (Non-Governmental Group) atau lebih dikenal dengan sebutan LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) di Indonesia seperti WWF Indonesia, Yayasan Konservasi Laut (YYL), KORAL dan lain sebagainya yang memberikan pemahaman pada masyarakat pesisir untuk bisa menjaga dan memanfaatkan lingkungan sekitar. 

Selain melalui gerakan NGO atau LSM, gerakan masyarakat di beberapa daerah pun bermunculan, seperti di Kronjo Kabupaten Tangerang yang melakukan penanaman mangrove di wilayah pesisir dalam upaya memperlambat proses sedimentasi. Kemudian, masyarakat Banjarmasin melalui pemanfaatan limbah ikan menjadi pakan ikan lainnya agar tidak menjadi sampah yang menimbulkan bau tidak sedap pada perairan. Bahkan, para remaja di Pantura Lamongan juga ikut berkontribusi dalam mengurangi sampah di lautan dengan mengubahnya menjadi kerajinan yang bisa bernilai jual.

Namun demikian, sekalipun banyak bermunculan komunitas atau kelompok peduli lingkungan, Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan sekitar 72% masyarakat masih belum peduli tentang permasalahan sampah yang bisa mencemari lingkungan. Sehingga kontribusi semua pihak untuk saling mengingatkan satu sama lain perlu dilakukan bukan hanya saat peringatan Hari Laut Sedunia, tetapi setiap saat selagi ada kesempatan. Hal ini dilakukan agar sikap peduli lingkungan tidak hanya tumbuh saat tanggal 8 Juni saja, tetapi berkepanjangan hingga tidak ada lagi pencemaran laut yang diakibatkan oleh manusia.


Kontributor: Felin Sri Wahyuni Karya

Artikel Terkait

Satu komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Adblock Terdeteksi

Matikan Adblock di browser anda untuk mendapatkan pengalaman penelusuran terbaik.