Lautku.id – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Undersecretariat of Fisheries and Aquaculture of Chile (APEC) menggelar workshop yang bertajuk pemberdayaan perempuan pesisir dengan judul on Guide and Valuing Fishery by Product: Promotion of Sustainable Artisan Activities. Kegiatan tersebut berlangsung secara hybrid di Bali, pada tanggal 8-9 Juni 2022.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan penggunaan kembali limbah biologis atau produk sampingan dari perikanan dengan skala kecil di daerah pesisir. Dalam kegiatan tersebut juga hadir perwakilan dari beberapa negara diantaranya Indonesia, Chile, Tiongkok, Thailand, Brunei Darussalam, Papua Nugini, Filipina, Peru serta sejumlah pemangku kepentingan secara digital.
“Langkah ini memungkinkan terciptanya unit bisnis baru yang dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat pesisir.” ujar Antam Novambar, Sekretaris Jenderal KKP dalam siaran resmi KKP, Kamis (10/6/2022).
Pengolahan limbah perikanan menjadi produk sampingan diharapkan mampu meningkatkan secara signifikan membantu kesejahteraan masyarakat pesisir, ditambah peran perempuan yang menjadi kunci dalam konsep tersebut.
“Kegiatan ini juga mengedepankan peran perempuan karena seperti yang kita tahu, perempuan memiliki partisipasi yang besar dalam peningkatan kondisi kehidupan masyarakat pesisir.” Lanjutnya
Selain KKP dan APEC workshop tersebut dihadiri oleh Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama Luar Negeri, Ari Prabowo yang menjelaskan bahwa KKP telah berkomitmen mengembangkan potensi sumber daya kelautan dan perikanan dengan melakukan pendekatan ekonomi biru.
Beliau juga menambahkan bahwa prinsip ekonomi biru yang diusung KKP diyakini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, inklusi sosial, meningkatkan mata pencaharian, serta memastikan kelestarian lingkungan laut dan wilayah pesisir.
Dalam kegiatan workshop ini juga peserta mengunjungi learning center perikanan terintegrasi yang memiliki program pengolahan produk limbah berbasis masyarakat, dengan tujuan untuk melihat secara langsung praktik pengolahan kembali limbah perikanan.
Kontributor: Felin Sri Wahyuni Karya