Terumbu Karang, Rumah bagi Ikan-ikan
Terumbu karang merupakan “hewan karang” yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga yang disebut Zooxanthellae. Terumbu karang termasuk dalam jenis Filum Cnidaria Kelas Anthozoa yang memiliki tentakel.
Banyak ternyata yang masih ambigu mengenai terumbu karang, karena masih banyak yang menganggap terumbu karang adalah tumbuhan, karena memang sifatnya yang berdiam diri dan tidak banyak bergerak.
Proses Terbentuk
Pembentukan terumbu karang terbagi atas dua kelompok yaitu karang yang membentuk terumbu (karang hermatipik) dan karang yang tidak dapat membentuk terumbu (karang ahermatipik) (Veron, 1986). Pada proses terbentuknya berbeda-beda namun para ahli mengemukakan bahwa 75 % dari seluruh terumbu karang terbentuk pada masa Pleistosen.
Pada masa Pleistosen itu terjadi “tectonic subsidence” (penurunan lapisan kerak bumi di dasar samudra akibat letusan gunung berapi) dan fluktuasi paras muka laut akibat terjadinya perubahan massa es mulai zaman Pleistosen hingga perioda resen yang mengakibatkan variasi pada kedalaman laut di sepanjang paparan kontinental (continental shelf). Dengan adanya variasi pada kedalaman laut di sepanjang paparan kontinental inilah yang menyebabkan tumbuhnya karang secara berkesinambungan.
Jenis Terumbu Karang berdasarkan Prosesnya
- Terumbu karang tepi (Fringing Reef), yaitu terumbu karang yang terdapat di sepanjang pantai dan dalamnya tidak lebih dari 40 meter.
- Terumbu karang penghalang (Barrier Reefs), berada jauh dari pantai yang dipisahkan oleh goba (lagoon) dengan kedalaman 40 – 70 meter.
- Atol (atolls), yang merupakan karang berbentuk melingkar seperti cincin yang muncul dari perairan yang dalam, jauh dari daratan.
Pola Pertumbuhan Terumbu Karang
Dikutip dari Replubika.co.id, sekilas pertumbuhan terumbu karang bisa jadi terlihat berantakan. Namun, riset terbaru menemukan terumbu karang memiliki pola tumbuh tersendiri yang bermanfaat. Dalam sebuah penelitian terhadap 17 ribu meter persegi terumbu karang dipetakan secara tiga dimensi, para peneliti menemukan sebagian terumbu karang memang tumbuh agar renggang sementara yang lain solid. Pola ini bermanfaat untuk melindungi “mereka” dari bahaya lingkungan dan memudahkan untuk tumbuh kembali bila mengalami kerusakan.Karang merupakan spesies yang mampu menyerap unsur karbon di dalam perairan. Bentuk pertumbuhan karang antara lain Branching, Plate, Encrusting, Massive atau Boulder, Submassive atau Irregular, Foliose atau Lettuce-like, Columnar or Digitate, Free living atau Mushroom. Warna dan bentuk karang dipengaruhi oleh faktor lingkungannnya. Spesies yang memiliki struktur yang kuat, memiliki cabang yang berbentuk bulat karena hidup di perairan yang dangkal dan dipengaruhi oleh arus gelombang.
Manfaat Ekosistem Terumbu Karang
Secara garis besar terdapat dua manfaat terumbu karang bagi manusia, yaitu manfaat langsung dan manfaat tidak langsung. Manfaat dari terumbu karang yang langsung dapat dimanfaatkan oleh manusia adalah: sebagai tempat hidup ikan yang banyak dibutuhkan manusia dalam bidang pangan, seperti ikan kerapu, ikan baronang, ikan ekor kuning, batu karang, dan masih banyak ikan lainnya. Kemudian di bidang pariwisata, wisata bahari yang memungkinkan melihat keindahan bentuk dan warnanya, serta penelitian dan pemanfaatan biota perairan lainnya yang terkandung didalamnya. Sedangkan yang termasuk dalam pemanfaatan tidak langsung adalah sebagai penahan abrasi pantai yang disebabkan gelombang dan ombak laut, serta sebagai sumber keanekaragaman hayati.
Ancaman
Meningkatnya suhu laut akibat pemanasan global mengakibatkan pemutihan pada karang di Jepang. secara berturut-turut pada tahun 1998, 2001, 2007, dan 2016 yang menyebabkan penurunan volume sebanyak 80% lebih karang sehingga menyisakan kurang dari 20% karang sehat. Tidak hanya terjadi di Jepang tapi di seluruh dunia perlambatan pertumbuhan terjadi, pengasaman laut menjadi salah satu faktornya.
Sekitar 40% Karbon dioksida dari bumi diserap oleh lautan, CO2 membentuk asam karbonat dalam air dan melepaskan ion Hidrogen mengarah ke keasaman laut yang lebih tinggi. Karang membutuhkan ion karbonat untuk membangun kerangka mereka. Tapi ion hidrogen yang dilepaskan setelah pembentukan asam karbonat mengikat karbonat dan membentuk bikarbonat, hal ini menyebabkan defisit ion karbonat diseluruh Samudera.
Di sisi lain data Ocean Health Index menunjukan bahwa 60% dari seluruh terumbu karang yang ada di dunia telah mengalami kerusakan signifikan. Ada banyak dari berbagai kerusakan tersebut yang merupakan dampak negatif dari aktivitas manusia. Beberapa pernyebabnya penangkapan berlebihan yang bersifat destruktif, kerusakan akibat jangkar, sedimentasi, polusi, dan penyakit.
Keberlangsungan yang harus Dipertahankan
Terdapat banyak manfaat yang bisa kita ambil dari adanya ekosistem terumbu karang selain dari manfaat langsung ada juga sebagai manfaat tidak langsung yang salah satunya adalah penahan abrasi sehingga meminimalisir bencana yang terjadi. Segala upaya harus dilakukan dengan salah satunya melalui Pemerintah dengan Program penanaman terumbu karang oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi yang telah dilakukan secara berkala. Partisipasi masyarakat umum juga sangat mempengaruhi keberadaan Ekosistem ini, karena yang bersinggungan langsung adalah mereka para pengambil manfaat dari terumbu karang.
Sumber: KKP (Kementrian Kelautan Perikanan)