Lautku.id – Desa memiliki potensi pengembangan komoditas yang cukup baik, salah satunya yaitu pengembangan perikanan. Kemandirian desa yang berbasis usaha perikanan kini di dukung dengan Smart Fisheries Village (SFV) yang tengah dikembangankan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM-KP). Pengembangan ini juga merupakan wujud akselerasi program prioritas Menteri KP, Sakti Wahyu Trenggono yaitu pembangunan kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal.
Pengembangan SFV yang sedang dikembangkan salah satunya yaitu berada di wilayah Desa Panembangan, Kec. Cilongok, Kab. Banyumas. Pada akhir Juni ini kegiatan pelatihan teknis SFV diselenggarakan di wilayah tersebut. Turut hadir Kepala BRSDM-KP, I Nyoman Radiarta pada acara pelatihan teknis SFV di Desa tersebut.
“Smart Fisheries Village (SFV) merupakan konsep pembangunan desa perikanan dan satuan kerja yang berbasis pada penerapan benih unggul, teknologi informasi komunikasi dan manajemen tepat guna, keberlanjutan serta meningkatkan ekonomi yang berada di tengah-tengah program kampung perikanan budidaya dan desa Inovasi/Desa Mitra”, terangnya dalam siaran pers Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Program kampung perikanan budidaya sebelumnya telah tertuang dalam Permen-KP No.47 tahun 2021 yaitu suatu kawasan yang berbasis komoditas unggulan dan/atau komoditas lokal dengan menyinergikan berbagai potensi untuk mendorong berkembangnya usaha pembudidaya ikan yang berdaya saing dan berkelanjutan, menjaga kelestarian sumber daya ikan, serta digerakkan oleh masyarakat.
Demi mendorong desa yang mandiri dan berdaya saing, pada pelatihan teknis SFV tersebut, BRSDM-KP berharap dapat mempersiapkan SDM yang unggul untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi desa yang berprinsip nilai ekologi atau lingkungan lestari berbasis digital. Di sisi lain, pengembangan SFV di wilayah ini juga diharapkan dapat menjadi pilot project bagi wilayah lain dan memberikan percontohan bagi perkembangan perikanan budidaya air tawar.
“Tentunya program ini dapat berjalan dengan baik melalui sinergitas berbagai pihak, baik dari swasta, kementerian, pemerintah daerah, Lembaga terkait serta stakeholder lain”, lanjutnya.
Pengembangan model SFV yang sudah dijalankan ini diharapkan akan menjadi sinergi dengan pembangunan kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal dengan karakteristik lebih memiliki nilai tambah dengan sentuhan pemanfaatan teknologi dan digitalisasi.
Sementara itu, hadir pula pada acara tersebut Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah yang diwakili oleh Sub Koordinator Pengembangan Logistik, Warsito. Ia menuturkan bahwa pengembangan Desa Panembangan menjadi SFV juga mendapat dukungan dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Hal senada disampaikan Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Banyumas yang diwakili Kepala Bidang Perikanan Budidaya yang juga hadir pada acara tersebut. Pihaknya juga menyampaikan apresiasi kepada KKP, khususnya BRSDM-KP yang telah mendampingi Kelompok Pembudidaya Ikan dan Kelompok Pengolah dan Pemasar dalam mengelola usahanya.
Pelatihan SPV yang diselenggarakan oleh Balai Pelatihan dan Penyuluh Perikanan (BPPP Tegal) ini diikuti 120 peserta serta beberapa stakeholder terkait yaitu Kepala Balai Riset Pemuliaan Ikan (BRPI), Kepala BPPP Tegal, Kepala Desa Panembangan, serta para penyuluh perikanan Kab. Banyumas yang sekaligus motor penggerak utama program ini.
Selain menyelenggarakan pelatihan SFV, pada kegiatan ini turut serta pemberian bantuan oleh BRSDM berupa 80 ekor induk ikan nila unggul, mesin pencetak pakan ikan serta demplot mina padi. (*)