Strategi “Blue Economy” Indonesia akan Dipaparkan di UNOC 2022 oleh Menteri KKP
Lautku.id – Capaian dan strategi pemerintah Indonesia dalam melakukan pengelolaan laut secara berkelanjutan sesuai dengan prinsip ekonomi biru akan dipaparkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, pada konfersi kelautan dunia The 2nd UN Oceans Conference (UNOC) 2022. Pelaksanaan konfersi kelautan dunia tersebut digagas oleh PBB dan akan berlangsung di Lisbon, Portugal sejak tanggal 27 Juni hingga 1 Juli 2022. PBB kembali menggelar UN Oceans Conference setelah lima tahun sebelumnya dilaksanakan di New York, Amerika Serikat. Indonesia yang merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia akan menjadi peserta dalam pelaksanaan konfersi kelautan tingkat dunia ini.
Doni Ismanto selaku Asisten Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan mengatakan bahwa Menteri Trenggono akan menjadi salah satu pembicara di ajang internasional mewakili pemerintah Indonesia.
“Di ajang itu Pak Menteri akan memaparkan program-program yang telah dan akan dilakukan untuk mendukung laut tetap sehat sesuai prinsip ekonomi biru, seperti penangkapan ikan terukur, Bulan Cinta Laut, maritime surveillance, program konservasi yang kaitannya dengan karbon biru, hingga program budidaya berkelanjutan,” ujar Doni dalam siaran resmi KKP, Minggu (26/6/2022).
advertisement
Tema besar yang diusung kali ini adalah “Scaling up Ocean Action Based on Science and Innovation for the Implementation of Goal 14: Stocktaking, Partnerships and Solutions”. Melalui tema tersebut, peserta konfersi didorong untuk menghasilkan solusi inovatif berbasis sains yang sangat dibutuhkan dunia dengan tujuan untuk memulai babak baru aksi secara global. Solusi yang dimaksud mencakup tata kelola laut secara berkelanjutan melibatkan teknologi ramah lingkungan dan penggunaan sumber daya laut secara inovatif.
Adanya solusi terkait ancaman kesehatan, ekologi, dan ekonomi dari tingginya tingkat pengasaman, sampah dan polusi laut, aktivitas penangkapan ikan ilegal, tidak terlaporkan dan menyalahi aturan (IUUF), serta hilangnya habitat dan keanekaragaman hayati.
“Tema yang diusung ini tentunya sesuai sekali dengan gebrakan-gebrakan yang dilakukan Pak Trenggono di KKP. Contohnya kita akan memperkuat infrastruktur pengawasan melalui teknologi satelit untuk mengawasi aktivitas penangkapan ikan di Indonesia. Kemudian untuk mengatasi permasalah sampah laut, sudah ada program bulan cinta laut yang melibatkan masyarakat nelayan,” terangnya.
advertisement
Doni Ismanto juga menambahkan bahwa Menteri Trenggono juga akan menyampaikan hal-hal yang telah dilakukan pemerintah Indonesia dalam memenuhi komitmen pada UN Ocean Conference tahun 2017. Komitmen ini terkait pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di industri perikanan, pemberantasan IUUF, serta target perluasan kawasan konservasi.
“Pak menteri ingin memanfaatkan ajang ini untuk membuka mata dunia bahwa Indonesia berkomitmen penuh dalam mengelola laut secara berkelanjutan. Ia sangat yakin laut sehat tidak hanya untuk ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi saja, tapi menjaga kemaslahatan makhluk hidup di bumi,” pungkasnya. (*)