advertisement
Kelautan & PerikananNewsSumber Daya

Menteri Trenggono Dikagumi Peserta UNOC karena Tiga Hal Ini

advertisement

Lautku.id – Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Trenggono dan sejumlah tokoh sebagai perwakilan negara serta lembaga dunia peserta acara United Nation Oceans Conference (UNOC) melakukan diskusi terkait perkembangan sektor kelautan dan perikanan di Indonesia. Salah satu perwakilan yang ditemui adalah Monica Medina sebagai Asisten Sekretaris Biro Kelautan dan Lingkungan Internasional Ilmiah Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, serta Mari Elka Pangestu, Direktur Pelaksana Kebijakan Pembangunan dan Kemitraan Bank Dunia.

“Dalam pertemuan saya menyampaikan apa saja yang sudah pemerintah Indonesia lakukan dalam memenuhi komitmen pada UNOC pertama tahun 2017. Saya juga menyampaikan rencana aksi dan program-program kerja KKP yang kaitannya untuk mendukung kesehatan laut. Alhamdulillah mereka memberikan apresiasi dan mengaku kagum dengan terobosan-terobosan yang dilakukan pemerintah Indonesia,” ungkap Menteri Trenggono dalam siaran resmi KKP, Selasa (28/6/2022).

Tiga hal penting yang disampaikan oleh Menteri Trenggono terkait program ekonomi biru di Indonesia yang mengundang kekaguman para peserta UNOC yaitu, pertama soal capaian pemerintah Indonesia untuk memperluas kawasan konservasi agar mampu mendukung kesehatan laut sebagai komitmen pada acara UNOC lima tahun yang lalu di New York. Indonesia mampu melampaui target 20 juta hektare kawasan konservasi pada tahun 2019. Selain itu Indonesia juga memiliki komitmen mencapai target kawasan konservasi perairan laut seluas 32.5 juta hektare pada tahun 2030, dan sampai tahun 2021 telah berhasil mencapai luasan dari 28 juta hectare atau 86.5% sehingga sangat optimis mencapai target pada tahun 2030.

advertisement

Kedua terkait rencana pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan menerapkan kebijakan penangkapan berbasis kuota di seluruh wilayah pengelolaan perikanan Negara Republik Indonesia (WPP-RI). Kebijakan ini dibuat dengan tujuan menjaga keberlanjutan populasi ikan serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang merata di wilayah pesisir.

“Hal ketiga yang saya sampaikan adalah program Bulan Cinta Laut (BCL) yang kami gagas untuk menyelesaikan persoalan sampah di laut. Kami sedang merancang lebih detail mengenai program ini, di mana nantinya dalam satu bulan nelayan melaut tidak untuk menangkap ikan melainkan mengambil sampah-sampah di laut, salah satunya plastik,” papar Menteri Trenggono.

Mari Elka Pangestu menanggapi hal tersebut memberikan apresiasi atas program-program berbasis ekonomi biru yang digagas oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia. Beliau menjelaskan lembaganya mempunyai program multi donor trust-fund yang dinamakan PROBLUE untuk mendanai kegiatan pembangunan berkelanjutan dan terintegrasi untuk menciptakan laut yang sehat.

advertisement

“Program BCL ini benar-benar menarik perhatian. Dan di World Bank sendiri ada program untuk mendanai kegiatan-yang tujuannya menghadirkan laut yang sehat,” akunya.

Doni Ismanto selaku Asisten Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan turut mendampingi pertemuan dengan Monica Medina, diungkapkan bahwa pejabat Amerika Serikat itu memberikan apresiasi khusus kepada ide Bulan Cinta Laut dari Menteri Trenggono. Dia menyebutkan pemerintah Amerika Serikat selama ini memberikan dukungan pada program pemberdayaan nelayan dan komunitas pesisir di Indonesia melalui USAID. 

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Adblock Terdeteksi

Matikan Adblock di browser anda untuk mendapatkan pengalaman penelusuran terbaik.